“Saya ikuti perkembangan di sosmed sejak kompetisi masuk 8 besar, sudah difitnah bahwa hasilnya sudah diatur oleh mafia sepakbola, yang nanti final adalah Persebaya dan Arema. Itu pertama. Saya pantau saja,”kata Bambang Wiyogo usai laga Final.

Hal itu, lanjut Bambang sangat tidak beretika dan sudah fitnah. “Buktinya mana? Persebaya malah jatuh di 8 besar. Giliran faktanya tidak sesuai, ganti lagi, nanti diatur yang lolos final Arema Persipura. Faktanya, Arema pulang duluan. Fitnah lagi, tidak terbukti lagi. Begitu terus. Sampai final Persib Persipura. Juga difitnah lagi. Luar biasa otak kotor orang-orang ini.”

Ditambahkan putra mantan Gubernur DKI ini, semua instrumen yang ditetapkan PSSI atau Liga digunakan sebagai alat fitnah. Mulai tempat sampai wasit. Semua dicurigai diatur.

“Sekarang setelah semua tidak terbukti, dikatakan karena garis dan Allah telah menentukan. Masya Allah… Allah dibawa-bawa untuk membenarkan fitnah yang jelas sudah tidak terbukti,” ungkapnya.

Karena itu, momentum ini harus dijadikan pelajaran bersama, bahwa mereka yang mengaku berjuang untuk sepakbola, tetapi berperilaku seperti itu melalui sosmed, tak ubahnya perusak sepakbola. “Akhiri sekarang juga. Ini momentumnya. Siapapun yang juara adalah tim yang pantas juara,” pungkasnya.