Bola Liga - PT Liga Indonesia menunjuk Stadion Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, sebagai tempat babak semifinal Indonesia Super League (ISL) 2014, awal November mendatang. Hal tersebut sebagai opsi jika laga tidak bisa digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Selain Stadion Palaran, ada pula Stadion Jakabaring, Palembang yang masuk opsi tempat semifinal ISL 2014. Sekretaris PT Liga Indonesia,Tigor Shalomboboy, mengakui jika untuk mendapatkan izin menyelenggarakan pertandingan di SUGBK tidak mudah. Padahal, pendukung setiap klub menginginkan euforia mereka berada di SUGBK, karena lebih bergengsi.
"Selama sepakbola masih diatur negara, PT Liga Indonesia tidak bisa berbuat banyak. Ini ironi memang. Tapi bagi kami, tidak menjadi permasalahan. Hanya saja, semua klub liga Indonesia memiliki keinginan agar pendukung mereka datang mendukung langsung di stadion, dan Jakarta akses termudah bagi penonton," terang Tigor.
Tigor menambahkan, mendapatkan izin menggelar laga di Jakarta lebih susah dibanding di daerah. Hal tersebut berdasarkan pengalaman Persija Jakarta yang selalu kesulitan menyelenggarakan pertandingan di SUGBK.
Selain itu, laga Persib di Jakarta juga selalu sulit mendapat izin dari aparat setempat. Alasannya, yakni karena berpotensi bakal ricuh. Namun, PT Liga Indonesia sudah mengantisipasi karena melihat kemungkinan Persib bakal lolos semifinal amat besar.
Terima Kasih Anda telah menyimak Berita bola berjudul "PT Liga Indonesia Siapkan Opsi Venue Semifinal ISL Selain GBK" semoga bisa menambah info bola anda hari ini, bagikan pada teman anda di facebook, Twitter dan lainnya supaya Berita Bola "PT Liga Indonesia Siapkan Opsi Venue Semifinal ISL Selain GBK" bisa lebih bermanfaat. Ikuti terus halaman bolaliga dan dapatkan berbagai Berita Bola TerKini setiap harinya.
Selain Stadion Palaran, ada pula Stadion Jakabaring, Palembang yang masuk opsi tempat semifinal ISL 2014. Sekretaris PT Liga Indonesia,Tigor Shalomboboy, mengakui jika untuk mendapatkan izin menyelenggarakan pertandingan di SUGBK tidak mudah. Padahal, pendukung setiap klub menginginkan euforia mereka berada di SUGBK, karena lebih bergengsi.
"Selama sepakbola masih diatur negara, PT Liga Indonesia tidak bisa berbuat banyak. Ini ironi memang. Tapi bagi kami, tidak menjadi permasalahan. Hanya saja, semua klub liga Indonesia memiliki keinginan agar pendukung mereka datang mendukung langsung di stadion, dan Jakarta akses termudah bagi penonton," terang Tigor.
Tigor menambahkan, mendapatkan izin menggelar laga di Jakarta lebih susah dibanding di daerah. Hal tersebut berdasarkan pengalaman Persija Jakarta yang selalu kesulitan menyelenggarakan pertandingan di SUGBK.
Selain itu, laga Persib di Jakarta juga selalu sulit mendapat izin dari aparat setempat. Alasannya, yakni karena berpotensi bakal ricuh. Namun, PT Liga Indonesia sudah mengantisipasi karena melihat kemungkinan Persib bakal lolos semifinal amat besar.
No comments:
Post a Comment